Welcome to my blog!

Tampilkan postingan dengan label Cerbung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerbung. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Februari 2012

First Love part 12

Aku menikmati desiran angin, merasakan sensasi menggelitik dari rumput dan bunga yang kutiduri, memandang langit yang cerah... aku merasa di surga! "Suka?" tanyanya, aku hanya tersenyum "kalo lo badmood kesini aja, hehehe walaupun emang gue duluan sih yang nemuin tempat ini, but it's okay lah!" katanya sambil cengengesan, aku hanya tersenyum... "MIAA DARIMANA AJA LO?!" pekik Rani "jalan" jawabku enteng "KOK GA NGAJAK GUE SIH?!" tanyanya sewot "ya abis lo sendiri juga ngobrol sama si Rio! Mana gua kaga diajakin lagi! Ya gue bosenlah!" ujarku tak kalah sewot "hehehe ya lo nimbrung kan bisaa" kata Rani dengan nge-wink gajelas "ck. gamau ganggu gue! biasa orang pedekate kan gaboleh diganggu" kataku sambil ngeloyor balik ke kamar "EHH MIA!!!" pekik Rani kesal sambil mengikutiku ke kamar, aku hanya tertawa melihatnya. "Pagi" sapa Joe, jujur aku kaget "eh?! I-iya pagi" kataku dengan agak gagap, Joe tetep tersenyum kepadaku dan membuatku melting... "mau ke kelas bareng?" tawarnya "terserah lo aja" kataku berusaha menutupi ke 'salting' an k, aku dan Joe jalan ke kelas berdua sambil cerita-cerita, tiba-tiba Alvin muncul disamping Joe (?) "Pagi bro" sapa Alvin "eh pagi" kata Joe yang 'kaget' juga, yah gatau sih perasaanku doang atau gimana tapi kayanya muka Alvin udah s-u-r-a-m banget pagi ini "pagi Mia!" aku menoleh melihat sumber suara itu, Nisa bersama... Shilla..... Aku bisa melihat gelagat Joe dan Alvin "pagi Mia, Joe, Alvin" sapa Shilla "wah, kita udah lama ga ketemu ya Joe, Alvin" lanjutnya "hahahah, iya" kata Joe "apa kabar Vin? kamu baik-baik aja kan?" tanya Shilla dengan tampang gak bersalah, aku cukup geram dengan adegan ini sedangkan Nisa hanya melihat dengan heran, dia tidak tau masalah ini memang... "hai Shilla" sapa Carmen dengan nada sinis, Carmen membawa kedua temannya -lebih keliatan kaya bodyguard tapi-_-v- yang kalo gasalah bernama Risa dan Lina dan yah mereka terkenal cukup sangar di sekolah, apalagi dikalangan anak kelas 7 "wah Carmen ya? wah aku kangen kamu loh" kata Shilla sambil memeluk Carmen, Carmen langsung bergerak mundur sehingga Shilla hampir jatuh "apa-apaansih Carmen" desis Nisa, aku hanya tersenyum simpul mendengarnya, yah emang sepertinya Nisa kurang suka Carmen gabung bareng kita tapi aku takut juga kalo Rani gasuka soalnya kan 'kayanya' Rio naksir Carmen._. dan 'kayanya' juga Carmen naksir Rio! Duh makin ribet ajasih sumpah! "e...eh Carmen kok kamu..." ujar Shilla terbata "Shilla" sapa Iel "Iel" ujar Shilla dengan ceria "loh ada Alvin, Joe, sama Carmen ya? Wah beruntung banget ya kita ketemu lagi" kata Iel ramah, Carmen hanya mendengus kesal dan berkata "kita pergi dulu" kata Carmen sambil merangkulku, Alvin, dan Joe, temen-temennya pun ikut "kelas kita sama kan? bareng aja" usul Shilla ramah "tapi gue gamau bareng lo" kata Carmen dengan frontal dan dingin, aku melirik sekilas, wajah polos Shilla diganti dengan kekesalan, hahaha benar-benar cewek iblis! Aku pun memasuki kelasku, tampak Rani disana menunggu sendirian "duh tadi lo sama Nisa ngilang kemana sih? Gue purik nih" sungut Rani "hahaha tadi diajak ke kelas bareng Joe" ujarku cepat "ciee, pedekate nih! ehem ehem!" goda Rani sambil menyenggolku "apaansih!" ujarku, Alvin memasuki ruang kelas dengan suram, dia dengan cepat meletakkan tas nya di bangku kosong sebelahku (kursinya sendiri-sendiri cuma berdekatan, yang kanan udah ditempatin Rani, biasanya yang kiri ditempatin Nisa tapi sekarang ditempatin Alvin) Joe pun juga masuk dan tersenyum padaku dan Rani sambil meletakkan tasnya di bangku belakang Alvin, aku tau Alvin pasti benar-benar gerah, yah kalian bayangin aja ya cewek/cowok yang kalian dulu pernah suka dan ngelukain hati kalian tiba-tiba muncul bareng pacarnya dan tampak ga bersalah gitu! Pasti kalian pada kesel kan? Aku juga yakin itu yang dirasain Alvin "oiya, sekarang Nisa mainnya sama Shilla ya" gumam Rani "iya" responku singkat "dia mau berkhianat gitu?" dengus Rani "hah? maksud lo?" tanyaku bingung "gue udah tau kok dari Carmen soal si Shilla! Ngeselin tau gak! Muka dua tuh anak! Keliatan bet kali dia tuh sok polos pas pertama kali masuk!" sungut Rani "hahaha, yaah sepertinya gitu, ya kita liat ajalah kenyataannya Ran, no one know kan?" ujarku bijak "yep" jawab Rani. Yah seperti biasa berhubung aku bukan orang kaya aku cuma bisa ngeliatin anak-anak orang kaya makan termasuk Shilla bareng Iel, yah namanya juga pacaran ya gapapa pasti lah makan bareng, tapi tetep aja aku ngerasa dia cuma palsu rasa sayangnya! kebaikannya juga! aku gatau sih cuma aku ngerasa aja! my feelings always true. "ga makan?" sebuah suara mengagetkanku, ternyata itu Alvin "ngga, ga laper" ujarku cepat "gausah boong deh! keliatan kali dari mata lo kalo lo laper banget! sini gue traktir! gausah malu kali!" ajak Alvin sambil langsung menyeretku "eehh tapi..." belom sempat aku ngomong Alvin udah nyela "mau spagetti atau fetucini?" tanyanya "spagetti aja" ujarku cepat "spagetti la creme, spagetti bolognaise atau spagetti la italiano?" tanya Alvin sambil membolak-balikkan menu "bolognaise aja deh! yang simple! minumnya juga terserah" ujarku cepat, soalnya setauku spagetti itu cuma ada bolognaise._.v "spagetti bolognaise satu, fetucinni beef creme satu, dan dua milkshake coklat" kata Alvin, setelah membayar kami pun duduk di salah satu kursi "lo gapapa?" tanyaku pelan "gapapa gimana?" tanya dia "kan ada... ya... ng..." ujarku terbata "it's okay" katanya sambil menggenggam tanganku, wait! apa dia ngelakuin ini buat bikin Shilla jealous? yah kemungkinan besar sih gitu! Oh come on Mia kenapa lo berdebar gini? lo cuma alat buat bikin Shilla jealous! aku pun mencoba tersenyum sebisanya dan yah dugaanku benar, Shilla menoleh dan menatapku dengan kesal, yah mataku kan lumayan jeli, meskipun cuma ngelirik udah keliatan jelas (?) makanan pun datang, aku dan Alvin memakan sambil bercerita-cerita, dari jauh aku dapat melihat Rio bersama dengan Carmen di taman sekolah, yah biarin aja lah! pedekate kali (?) tapi gawat juga sih kalo Rani ngeliat, tiba-tiba Shilla berjalan membawa jus kearah tempat dudukku dengan Alvin "hai Vin, Mi!" sapa dia dengan semangat yang dibuat-buat "ngapain kesini?" tanya Alvin ketus "hehehe nyapa doang" kata dia, dan dengan sengaja Shilla menjatuhkan jusnya sehingga mengenai rokku "woops! Sorry Mia! gue ga sengaja!" katanya dengan nada memaaf dibuat-buat, dasar cewek iblis! "iya gapapa kok" kataku cepat "sorry ya, Shilla emang ceroboh" celetuk Iel "iya gapapa kok Gabriel" ujarku pelan, padahal beuh pengen banget si Shilla aku cakar-cakar! RAWR! "Yaudah, gue anterin lo deh ke kamar mandi sama minta pinjeman rok ke guru piket" ajak Iel sambil memegang tanganku "weits gabisa gitu bro, gue aja mending yang nganter Mia" kata Alvin tiba-tiba sambil mencengkram tangan Iel...
******************************************************************************************************************************************************************
Wah sorry banget baru bisa nulis cerita lagi setelah vakum beberapa lama-_-v makin ancur sama gaje kan FL? hh lagi keabisan pikiran nih abisnya--" yah semoga masih ada yang niat dan komen/respon FL deh:) hope you're like it^^ btw ini gue bikin sambil begadang loh-_-v semoga pengorbanan gue ga sia-sia deh buat begadang gini :D

Sabtu, 29 Oktober 2011

First Love part 11

"Carmen..." ujarku pelan, Carmen menoleh "ya" jawabnya santai "ta... tadi..." kataku pelan "hmm... aku gatau maskud dia apa, tapi apa pun yang terjadi, aku gabakalan biarin dia hancurin hidup Alvin lagi! gabakalan!" kata Carmen geram, aku mematung menatap Carmen, matanya seakan-akan memancarkan api yang membara, aku hanya mengangguk dan berkata "selamat berjuang ya men!" kataku sambil menepuk pundak Carmen, Carmen menatapku dan berkata "lo harus bantuin gue!" kata Carmen antusias, gue hanya bengong "maksud lo?" tanyaku kaget, Carmen pun membisikkans esuatu padaku "EH! GUE NGGA MAU!" ujarku cepat "lo harus mau! demi kebaikan kita semua! oke!" paksa Carmen, aku hanya bisa mengangguk dengan pelan, sementara itu Alvin menatap indahnya langit, ia mengenang memory demi memory yang dia hapus, masa-masa bahagianya dengan Shilla membuatnya tersenyum tetapi saat SHilla mencampakkannya, ia hanya bisa menangis, butir-butir air mata menetes, ia hanya bisa berusaha kuat dan tak ingin dianggap cengeng lagi! tidak! dia juga memutuskan untuk berteman saja dengan Shilla dan Iel walaupun itu seakan merobek hatinya. "Alvin!" panggil Carmen, Alvin menatap Carmen "gue tau perasaan lo gimana! c'mon you must move on! you can't always like this right?" kata Carmen dengan sok inggris, Alvin pun tersenyum kecil "belaga lo! inggris ancur aja!" kata Alvin, aku menatap mereka dari kejauhan, entah mengapa hatiku sangat sakit sekali, sekana-akan tersayat pisau "Mia!" panggil Rio, aku terkejut, Alvin dan Carmen juga terkejut "kenapa Ri?" tanyaku sambil berlari menghampiri Rio "kamu ngapain disitu?" tanya Rio "engg di wilayah sekolah panas jadi gue ngadem, eh balik yuk" ajakku sambil menarik tangan Rio menuju Asrama "aduh lo itu ya Ri ngapain sih teriak-teriak?" ujarku kesal "sorry habis lo lagi bengong gitu, lagi pula ngapain Carmen sama Rio?" tanya Rio "mana gue tau! gue kan ga kaya lo! tukang nguping!" ujarku kesal "yaelah Mia marah nih yee" goda Rio, aku tetap memasang wajah jutek "yah Mi maaf" kata Rio, aku tetap mengabaikannya dan masuk kamar, ternyata di dalam kamar ada... SHILLA! aku spontan kaget "hi! kamu yang namanya Mia ya?" tanyanya ramah, aku hanya memasang senyum simpul, Rani menatap Shilla dengan tidak senang tapi Nisa malah sebaliknya, ia tampak ramah pada Shilla, sikon ga memungkinkan ngasitau Nisa jadi aku membiarkan Nisa dan Shilla bersendagurau, Rani tampak risih "engg Nisa gue sama Mia beli minum dulu ya, haus nih, yuk Mi!" ajak Rani, aku pun langsung turun dan berkata "iya nih haus banget! yuk Ran!" kataku sambil menggandeng rani "kita ikut aja" kata Shilla disertai anggukan Nisa "kalian ngobrol aja dulu! gausah buru-buru" ujarku spontan disertai anggukan Rani, kami pun keluar kamar, diluar tampak Rio "eh Mia" katanya sumringah yang mengira aku udah maafin dia, aku tetap ngeloyor ninggalin Rio "Mia lo kenapa sama Rio?" tanya rani "tau ah! tanyain aja sendiri!" ujarku kesal, di kantin aku bertemu dengan Iel, ia tersenyum padaku tapi aku tetap jutek gara-gara Rio "hai!" sapanya "hai" jawabku tanpa ekspresi "lagi badmood?" tanyanya, aku mengangguk "mau gue tunjukkin tempat menarik?" tawar Iel, aku menatapnya tajam dan mengangguk, ia pun menggandeng tanganku keluar dari kantin sedangkan Rio dan Rani asik mengobrol tanpa sadar aku telah menghilang (?) Iel mengantarku ke hamparan padang bunga, aku tersenyum melihat padang bunga itu, sesaat aku merasa seperti dibawa ke alam lain... menikmati keindahan hamparan bunga itu..............

***************************************************************

Heyyo akhirnya gue lanjutin FL juga... Alhamdulillah yaaahhh... Karena spamming mention dari para pembaca setia FL akhirnya gue memutuskan untuk mempost (bersyukur nih hari ini ngepost 2 story!-,-) well enjoy reading guys :D

Sabtu, 10 September 2011

First Love part 10

Aku dkk diantar supir Rani ke rumahnya, widihh rumah Rani gede banget! Aku terpesona melihatnya (ea terpesona-_-) yaa maklum aku kan anak orang miskin, hpku blackberry aja hadiah dari papa (papa kerja di Amerika) lagipula memang sih kalo aku hidup sama papa hidupku berkelimpahan banget! tapi aku gamau sama papa! kasian mama! aku lebih sayang mama! :* "nah, we're arrive!" kata Rani dengan bersemangat, kami pun turun "oh ini rumah mu ya" kata Alvin singkat "memang kenapa?" tanya Rani dengan kesal, ya nada berbicara Alvin seperti meremehkan -_- "lumayan sih tapi lebih kecil aja dari rumahku" kata Alvin pelan, Carmen yg mengetahui perasaan Rani langsung menendang kaki Alvin "duhh maaf ya Ran" kata Carmen sambil menatap Alvin sinis "adikku ini memang begitu.." kata Carmen "iya gapapa kok, kalo lo ga suka Vin pergi aja!" kata Rani ketus, Alvin hanya bisa meringis kesakitan dan berkata "maaf, ga bermaksud" katanya dengan muka jengkel, entah mengapa aku sedikit kesal, jangan2 aku cemburu? ahh gak mungkin! aku gasuka Alvin! we're just BEST FRIEND! "kok ngelamun?" tanya Joe, aku hanya menolehnya dan tersenyum "gapapa kok" kataku sambil memainkan hpku, aku ngetweet di twitterku seperti ini "apakah ini namanya jatuh cinta?" "ayo Mi!" ajak Rani sambil menggandengku, di dalam rumah Rani BESAAR SEKALI! Aku dan Nisa melongo (karena kami bukan orang berada) begitu pula Albert yg keluarganya sangat kurang mampu tapi beruntung tante Albert kaya dan mau membiayai Albert untuk bersekolah, sedangkan Rio dan Chris anak orang yg lebih berada dibanding aku dan Nisa, kalau Nisa juga dibawahku sedikit "nah cewek2 tidur di kamarku ya dan cowok2 di kamar tamu, rame2 gapapa kan?" kata Rani, kami mengangguk, aku, Nisa dan Carmen pun memasukkan koper kami ke dalam kamar Rani, ternyata di kamar Rani digelar spring bed super besar di lantai "hehehe gapapa ya tidur di lantai, kasurku terlalu kecil untuk ber-4" kata Rani "iya gapapa kok" kata Carmen lembut, hmm aku jealous dengan Carmen! ia cantik, tinggi, berkulit putih, langsing, cukup cerdas, dan berambut sepanjang punggung dan sedikit bergelombang (gak gelombang2 amat sih-_-) sedangkan aku?! JANGAN DIBAHAS DEH!-_- aku melirik bbku, terdapat 5 mention masuk (ebuset-_-) aku pun segera membacanya "@AuliaJBieberKid: hahaha akhirnya seorang Mia jatuh cinta juga! ;) RT @MIAndhini: apakah ini namanya jatuh cinta?" "@CitraELFShawol: sepupuku Mia jatuh cinta? Impossible! xD RT @MIAndhini: apakah ini namanya jatuh cinta?" "@AnnisaBell: sama siapa? :O RT @MIAndhini: apakah ini namanya jatuh cinta?" WHAT? Nisa ngeretweet plus comment tweetsku? Aku menatap Nisa yg langsung memasukkan hpnya ke sakunya, aku pun melanjutkan membaca mention "@CarmenitaShafir: sama Alvin ya? @AlvinJonathanS7 RT @MIAndhini: apakah ini namanya jatuh cinta?" aku langsung menatap Carmen yg langsung memasukkan hpnya ketika aku menatapnya dan the last mention from... "@JoeCalvin: who is that lucky boy? RT @MIAndhini: apakah ini namanya jatuh cinta?" WHAT?! Joe juga bales? MampoeskamuMia! "ehh besok mau gak ke dufan?" ujar Rani tiba2, aku langsung mengangguk "mau banget!" kataku dengan sumringah, yg lain pun ikut mengangguk "tapi kita tanya yg cowok dulu aja" kata Nisa "ok, yuk langsung ke kamar mereka" kata Rani, kami pun mengikutinya dari belakang, sampe di depan pintu Rani ketok pintu dulu (sopan euy._.) "gue masuk yaa" kata Rani sambil buka tempat tidur, ternyata cowok2 lagi PERANG BANTAL! Tapi Joe anteng2 aja baca buku ._. "ALVIN! RIO! ALBERT! CHRIS! BERESIIIN!!!" omel rani sewot "yahelah Ran lo kan punya oembokat kaya barisan tentara Jepang! Suruh aja pembokat lo!" kata Rio santai, Rani pun tambah kesal "BERESIN! GAMAU TAU! KECUALI JOE SOALNYA DIA GAK IKUTAN! KALO GAK KALIAN BESOK GA KE DUFAN TRUS GUE KUNCIIN INI KAMAR!" pekik Rani kesal sambil mencabut kunci kamar, aku, Nisa, Carmen, dan Joe cuma bisa tutup kuping-_- " "yee gue juga bisa kali ke dufan ndiri!" kata Alvin sambil melipat tangan "ALVIN!" pekik Carmen, Carmen pun mendatangi Alvin "kalo kamu ga bersihin jangan harap kamu bisa pulang dengan selamat!" ancam Carmen ketus, Alvin pun langsung menelan ludah "oke, bakal gue beresin" kata Alvin kesal, tiba2 ada rasa cemburu meliputi hatiku, aku hanya menatap mereka dengan tatapan kosong, tapi gak mungkin Alvin suka sama Carmen! Mereka kan sepupuan! Okey Mia, kamu harus positive thinking! Tapi apa Alvin suka sama aku? Aku ga yakin "woy!" kata Nisa mengagetkanku, aku pun spontan menjatuhkan bbku "elaah Nisa!" omelku kesal "maaf" kata Nisa dengan wajah sedih, aku hanya tetap merengut kesal dan keluar kamar. Kami pun melewati masa liburan kami dengan jalan-jalan dan beberapa hari menjelang masuk sekolah kami 'dikembalikan' ke ortu kami masing-masing. finally udah masuk sekolah seperti biasa, aku dkk udah kembali ke asrama dan melanjutkan kehidupan sekolah yg membosankan dengan pelaajan pertama ekonomi... EKONOMI! argh! "hai Nis, Ran" sapaku pada mereka ketika sampai dikelas (padahl sekamar asrama-_-) "hai! katanya ada 2 murid baru lohh!" kata Nisa disertai anggukan Rani "oh ya? wah seru dong!" kataku antusias, Mrs. Emma, guru ekonomi pun memasuki kelas membawa dua anak, perempuan dan laki-laki. "perkenalkan nama saya Gabriel Stevent Damanik, panggil saya Gab atau iel" kata laki-laki itu dan gadis yang disampingnya pun berkata "nama saya Ashilla Zahrantiara, panggil saya Shila" kata nya sambil tersenyum, mataku membelalak, aku menatap Carmen dan Alvin yang memandang mereka dengan tatapan kaget dan tidak percaya! oo, the game's start!

****************************************************************

Hehehe sorry all udah lama gak post First Love and thanks to Flekkers yang ngingetin gue mulu-_- terutama trixie, flekkers sejati B) kalo ada masalah atau kurang menarik maaf yaa, gue lama ga ngepost FL soalnya lagi 'stuck' banget! hape you enjoy! tweeted me @Arethawr xoxo

Rabu, 13 Juli 2011

First Love part 9

Setelah kejadian tersebut, aku mulai dketa dengan Alvin, ia ternyata berbeda dengan yg kukenal dulu, kupikir ia kasar, cuek dll tapi ternyata hatinya sangat begitu lembut, aku, Nisa, Rani, Carmen, Alvin, Joe, Rio, Chris, dan Albert pun menjadi berteman baik. "hh gak kerasa ya kita udah 6 bulan sekolah disini" sebuah suara mengagetkanku "heh, iya nih Nis..." kataku sambil bersandar di tembok depan balkon kelas "dann kita harus mempersiapkan diri untuk ujian semester 1!" kata Rani yg datang dengan hamburger di tangan kanan dan fanta kaleng di tangan kiri "makan mulu lo Ran!" tegur Nisa, Rani cuma terkekeh "nih gue beliin lo pada hamburger sama fanta kaleng juga!" kata Rani sambil menyodorkan kantongan plastik berisi 2 hamburger dan 2 fanta kaleng "thanks ran!" kataku dan Nisa (1 hamburger 20.000 loh-_-) "hufth habis Ujian semester 1 bakal libur natal, malesin banget ketemu kakakku yg superduper resek!" keluh Nisa "tapi rumahku bakal sepi" kataku sambil termenung "kenapa memangnya?" tanya Rani "mamaku kerja dan aku anak tunggal" kataku pelan "oh... trus papamu mana?" tanya Nisa "papa sama mama cerai" kataku sambil menundukkan kepala, Rani dan Nisa pun terdiam "maaf ya Mi, kita gak bermaksud kok" kata Nisa dengan terbata "that's okay" kataku dengan senyum mengembang "kalo aku males pulang ke rumah ketemu kakak gue, wah pusing deh!" kata Nisa sambil meneguk fanta "hey! gue punya ide biar liburan kita gak suntuk!" kata Rani "apa?" tanyaku dan Nisa "nanti, abis Ujian Semester duluu" kata Rani sambil masuk ke dalam kelas "ish Rani!" gerutuku dan Nisa. Ujian Semester I pun selesai dalam waktu 1 minggu, murid2 pun diliburkan, Aku, Rani, dan Nisa pun mengemasi barang2 kami "nanti kalian gak usah ke rumah kalian, naik mobilku aja ke rumahku, kalian nginep di rumahku aja, papa mamaku soalnya dinas ke Belanda selama 3 bulan-an jadi cuma ada pembantuku" kata Rani terhadapku dan Nisa "asyik! Rio, Chris, sama Albert diajak juga gak?" kataku dengan bersemangat "boleh! ajak aja! rumahku kan gede dan banyak kamar kosong jadi pasti muat!" kata Rani dengan semangat, aku pun segera menutup koperku dan memasukkan beberapa barang berhargaku kedalam tas kecil, kami tidak mengemasi semua barang kami karena kan kami tetap di kamar yg sama. Aku segera berlari ke asrama cowok dan ke kamar Rio, entah mengapa apes lagi aku menabrak seorang cowok "aduhh" keluhku kesal "ehh maaf maaf" katanya, cowok itu mencurigakan, ia memakai kacamata dan topi "iya gapapa" kataku kesal "bukannya disini area asrama cowok ya?" tanya cowok itu "iyaa, gue mau nemuin temen gue, misi!" kataku ketus sambil berlari ke kamar Rio "hmm cewek yg menarik" kata cowok itu pelan "iel ayo cepat kita selesaikan administrasinya" panggil seseorang "baik, aku akan kesana!" kata cowok itu, sesampainya di kamar Rio aku langsung masuk kamar, di kamar Rio lagi shirtless, aku pun segera menutup mataku "cepat pakai bajumu!" perintahku kesal, Rio hanya tertawa kecil, ia menghampiriku dan menarik tanganku, ia belum pakai baju! "RIO!!!" pekikku kesal "hahaha, iya iya gue bakal pake baju!" kata Rio seraya memakai bajunya "itu lebih baik!" kataku dengan muka memerah "hahaha, your face like a tomato!" kata Rio "what? just stop it!" kataku sambil mendorong bahu Rio "ehh ada Mia disini, kenapa Mi?" tanya Albert yg sedang mendengarkan lagu "Rani mengajak kita semua nginep di rumahnya" kataku sambil berkacak pinggang "ha? serius?" kata Chris yg lagi mandi (langsung nongolin kepalanya masa-_-) "iyaa, lagi pula katanya rumah Rani gede jadi kita muat kalo nginep disana" kataku enteng "ajak Carmen gak?" tanya Rio tiba2 "gak tau deh!" kataku, tiba2 mataku membelalak "Ri, ngapain lo nanyain Carmen jangan2 lo......" kataku dengan pelan "SUKA CARMEN YA?" pekikku, Albert, dan Chris bersamaan, muka Rio langsung memerah "apaan sih lo pada!" ome Rio kesal, aku, Chris (dari kamar mandi), dan Albert langsung tertawa, tiba2 aku teringat sesuatu! Rani kan menyukai Rio jadi kalo Rio suka sama Carmen........... OH MY GOD GAWAT! Persahabatan kami (plus Carmen) bisa retak! Aku gak mau itu terjadi! Tapi gimana solusinya?! "dor!" kata Chris mengagetkanku, sontak aku langsung terkejut "bengong aja!" omel Rio "ehh Alvin sama Joe diajak juga gak?" tanya Rio lagi "buat mancing Carmen supaya ikut yaa?" goda Albert "ehh diem lu bert!" omel Rio kesal "gatau deh" kataku enteng "udah ajak aja" kata Albert sambil menyenggolku "lo pada aja yg ngasitauin kalian! gue mau samperin Carmen dulu! udah ya gue cabut duluan! gue dan yg lain nunggu di depan gerbang utama ya! bye!" kataku sambil keluar dari kamar mereka, aku pun berlari kembali ke asrama cewek dan menabrak seseorang (CEWEK kali ini!._.) "aduh! jalan pake mata dong!" omelnya kesal "yee maaf!" kataku ikutan kesal, cewek ini memiliki rambut panjang dan tampak sangat cantik, rasanya wajahnya familiar, tapi aku lupa dia siapa, tiba2 Joe berdiri disampingku dan mengulurkan tangannya, aku pun memegang tangannya dan berdiri, Joe menatap cewek itu dengan tatapan benci, begitu pula ceweks itu, aku pun digandeng Joe menjauhi cewek itu "kayaknya bakal ada masalah besar" kata Joe "hah? kenapa?" tanyaku bingung "kau lihat saja nanti" kata Joe sok misterius, aku pun diantar Joe ke kamar "thanks ya" kataku sambil tersenyum "iya, gue udah dikasitau Rio kalo gue sama Alvin diajak ke rumah Rani selama libur natal, gue mau kok, gue tunggu di gerbang besar ya" kata Joe "iya, bye!" kataku sambil melambaikan tangan, Nisa pun menghampiriku dengan muka berseri "kamu ajak Joe?" tanya Nisa, aku mengangguk "pasti jadi seru deh" kata Nisa sambil berlalu meninggalkanku dengan mata berbunga2 "sakaw tuh anak-_-" batinku dalam hati, aku pun menelpon Carmen "halo" kata Carmen "men kamu mau gak liburan natal di rumah rani? ada Alvin dan yg lain juga kok" kataku membujuk "oh, boleh2, aku juga bakal bete banget! ketemuan dimana?" tanya Carmen dengan semangat "di depan gerbang sekolah" kataku "ok deh, bye!" kata Carmen "bye" kataku sambil mematikannya "kau ajak Carmen?" tanya Rani "iya, boleh kan? Alvin sama Joe juga" kataku dengan bersemangat "boleh kok!" kata Rani bersemangat "kayaknya bakal asyik nih" batinku dalam hati

****************************************************************************

Wew bagaimanakah liburan natal Mia dkk? Baca terus ya! ;) kalau ada yg kurang comment ya or tweeted me @Arethawr / @OfficialAretha thx;) <3

Selasa, 12 Juli 2011

First Love part 8

Mulai berbicara. "Kau tau siapa dia?" tanya Carmen sambil menyodorkan sebuah foto padaku, aku menyeringit "aku tidak tau siapa dia, aku hanya tau laki-laki ini, ia adalah pemenang Young Asia Music Contest kan? kalau tidak salah namanya..." kataku pelan, Carmen mengangguk "nama laki2 ini Gabriel Stevent Damanik dan Ashilla Zahrantiara, itulah nama gadis ini, ia juga ingin lomba Young Asia Music Contest tapi ia tidak terpilih..." kata Carmen lirih "lalu apa hubungannya dengan Alvin dan Gabriel?" tanyaku masih tak mengerti "Shilla, perempuan bejat yg berambisi ingin terkenal, tapi Alvin terlalu polos hingga tidak mengetahui kedoknya" kata Carmen dengan geram "Shilla dan Alvin kenal saat mereka dikarantina untuk 20 besar Young Asia Music Contest, Alvin mulai menyukai Shilla, setelah mereka berdua terpilih masuk 20 besar, Alvin pun menembak Shilla, Shilla mau pacaran sama Alvin, Alvin pun menjadi senang" kata Carmen "lalu?" tanyaku "tapi Shilla hanya terhenti di langkah 10 besar, Alvin menjadi sedih begitu pula Shilla" kata Carmen, ia pun melanjutkannya "Alvin menghibur Shilla mati2an dan berjanji menang demi Shilla tapi..." kata Carmen sambil menghela napas "Alvin kalah di 3 besar, Shilla pun memutuskannya dan langsung berpacaran dengan Gabriel, juara 1 di Young Asia Music Contest" kata Carmen "bagaimana kau bisa tau hal itu?" tanyaku bingung "aku juga sempat mengikuti kompetisi itu dan hanya terhenti di babak 5 besar" kata Carmen "lalu apa yg terjadi dengan Alvin?" tanyaku "ia depresi dan syok berat, apalagi Shilla hanya melihat dari materi saja, tapi untungnya Shilla tidak tau kalo Alvin itu kaya, ia hanya mencari sensasi dan agar terkenal, ia pacaran dengan Gabriel supaya ia dapat menjadi penyanyi sukses! sungguh licik bukan?" kata Carmen dengan meremas rok nya, aku menganggu "cara yg amat licik, mencari batu lompatan agar ia dapat melompat tanpa memikirkan orang lain" kataku menyimpulkan, Carmen menganguk "lalu dimana mereka sekarang?" tanyaku bingung "entahlah, yg jelas Alvin telah berubah, ia telah siap mental jika harus bertemu mereka lagi" kata Carmen sambil tersenyum "berapa lama Alvin depresi?" tanyaku "sekita 1 tahunan sehingga ia harus dibawa ke psikiater, bahkan dulu sering terbawa mimpi, dan ia harus homeschooling, untung saja setelah terapi berkali2 ia mulai membaik dan mentalnya menguat kembali" kata Carmen lagi "lagi pula kan Alvin udah punya kamu Mi" kata Carmen sambil menepuk pundakku "EH?!" kataku sambil melonjak kaget, Carmen hanya tertawa melihat sikapku itu, aku pun pergi meninggalkan Carmen dan bermaksud menemui Alvin (buat balikin kalungnya loh!--") saat aku keluar dari Aula aku menemui Alvin sedang bersandar di pintu Aula "dasar Carmen bawel" ujarnya sambil balik menghadapku "maaf ya Vin gue gak bermaksud kok ikut campur privasi lo..." kataku pelan, Alvin pun hanya mengelus kepalaku dengan matanya yg berkaca2 "gapapa kok" kata Alvin "oiya Vin, ini kalung lo gue balikin" kataku sambil mengembalikan kalungnya "gak usah, itu buat lo aja, gelang lo kan ilang, anggep aja itu gantinya" kata Alvin "tapi..." kataku pelan "udah gapapa" kata Alvin sambil mengedipkan mata dan berjalan ninggalin aku "apa yg dibilang Carmen semua itu benar?" tanyaku kepada Alvin, ia berbalik menatapku dengan mata bercucuran air mata, pasti sakit sekali mengingat orang yg disukai tapi malah mengkhianatinya meskipun aku gak pernah JATUH CINTA, untuk pertama kalinya aku melihat Alvin menangis karena saat pertama kali bertemu ia terlihat tegar dan kuat bahkan berbuat kasar -.- (baca FL part 1) ia memelukku dan terus menangis, aku hanya bisa menepuk2 pundaknya dengan lembut. Kini aku mengerti sisi lembut Alvin...

***************************************************************

WHOA! That's part 8 guys, aku sedikit mengubah tampilan blog ku dan tulisanku, oiya aku juga memasukkan nama2 personil ICIL soalnya aku bingung banget mau pake nama siapa, gapapa ya?;) so apa kurang memuaskan? you can tweeted me @Arethawr / @OfficialAretha if you want!<3

Minggu, 10 Juli 2011

First Love part 7

Aku bingung, kepalaku rasanya ingin pecah! Aku terkapar lemas di WC, tiba2 Alvin menemuiku "hey kamu kenapa?" tanyanya bingung, aku menggeleng, ia pun makin bingung menatapku "bentar lagi lo tampil Mi!" kata Alvin, aku terus menggeleng "ge... gelangku..." kataku pelan "gelang lo kenapa?" tanyanya "ilang vin! tanpa gelang itu gue gak bisa nyanyi! itu bagaikan jimat buat gue!" kataku kencang sambil menangis "udah udah! tenang!" katanya sambil memberikanku sebuah bau aroma teraphy, aku menjadi sedikit tenang "ini pake" kata Alvin sambil memberikanku kalung berlambang bulan dan di dalamnya bintang "pakai nih! ini jimat gue! tapi jangan lupa balikin ya!" kata Alvin, Alvin pun mengalungkan kalungnya ke leherku, tiba2 aku seakan tenang dan tidak gugup "thanks vin" kataku sambil tersenyum "my pleasure" katanya sambil mengiringku ke balik panggung, Rani dan Nisa menatapku dengan was was "kemana aja lo? kuta nungguin gela! bentar lagi lagunya kelompok ini mau abis!" omel Rani "sorry, just lil bit problem" kataku enteng, kami pun mau naik panggung, tapi sebelumnya aku mencium kalung Alvin agar memberiku keberanian, Aku, Rani dan Nisa pun menyanyikan lagu 'Heal the World' dengan 3 suara yg berbeda, selesai menyanyi kami pun turun dari panggung "hh rasanya gugup banghet ya!" kata Nisa sambil memegang pipinya, "yup!" kata Rani sambil melepas kancing jaket sekolahan, ya, Rani kan agak berandal gituhh, "baiklah... stelah berunding, kami akan mengumumkan pemenangnya..." kata Mr. Tino, "juara 1 nya adalah................ Sara Hailey!" kata Mr. Tino kencang, ya Kak Sara, ia adalah penyanyi seriosa terkenal di sekolah ini, ia sudah kelas 9, "juara 2 nya adalah..........................." aku, Nisa, dan Rani bergandengan tangan "duet Rita dan Citra!" kata Mr. Tino, tepuk tangan pun bergemuruh, aku menatap Carmen dengan cemas, Carmen juga menatapku dengan sinis "nahh juara 3 nya adalah..............." kata Mr. Tino "trio Mia, Rani, dan Nisa!" kata Mr. Tino, entah mengapa padahal kami juara 3 tapi tepuk tangan meriah sekali "wah hebat ya anak kelas 7 udah menang kompetisi ini, biasanya kan gak menang" bisik seorang kakak kelas, ternyata karena itulah banyak yg bertepuk tangan, aku pun mengangkat piala, Rani mengangkat piagam, dan Nisa mengangkat hadiahnya, yaitu uang sebesar Rp300.000,00, setelah itu kami pun turun dari panggung "selamat ya" kata Carmen sambil menghampiriku dan menyalamiku "iya, kamu juga hebat kok!" kataku sambil memuji Carmen "well sebetulnya aku emang gak berminat menang" kata Carmen sambil memainkan koin "ehh?" kataku bingung "aku hanya mengetesmu! apakah kau serius menanggapi tantanganku atau tidak! aku adalah anak pemilik sekolah ini, jadi semua orang pada takut terhadapku, tapi ternyata kau tidak! aku suka sifat pemberanimu! apalagi kau berlatih dengan serius, ya kan Rio?" kata Carmen, Rio pun muncul dan mengangguk "ha? ja jadi..." kataku pelan, Rio dan Carmen mengangguk "aku meminta Rio mengawasimu, apakah kau serius atau tidak, dengan begitu aku tau apakah kau pantas atau tidak" kata carmen sambil melipat tangannya "pantas untuk apa?' tanyaku bingung "menjadi pacar Alvin" kata Carmen santai "WHAT?????!!!!!" pekikku kaget, Carmen dan Rio tertawa "yeah karena kurasa Alvin suka kamu dan aku harus menyeleksi apakah kamu cewek baik atau bukan" kata Carmen "bukankah kau suka Alvin?" tanyaku dengan terkejut "WHAT? ARE YOU KIDDING ME? HAHAHA" kata Carmen kencang, aku menjadi bingung "hey aku itu sepupunya Alvin!" kata Carmen "what?" tanyaku tak percaya "kakak sepupu tepatnya! kami selisih beberapa bulan" kata carmen sambil menepuk pundakku "kau takut ada saingankah?" tanya Carmen "a..a..a.. nggak kok" kataku sambil menutup mulutku, aku gak percaya Carmen sepupu Alvin, lagi pula aku kan gak suka Alvin! "hahaha, boong tuh! keliatan banget boongnya!" kata Carmen sambil tertawa lepas, aku hanya cemberut "memang kenapa sih harus di seleksi? kan bebas Alvin mau suka sama siapa aja" kataku enteng "hhh kamu mau tau?" tanya Carmen, aku mengangguk, Carmen pun menghela napas panjang dan.................

*************************************************************

Sorry guys cuma dikit dan baru nulis cerita lagi soalnya i'm on holiday but holiday is over so aku bisa nulis story lagi, aku gak nulis kalau ada halangan, keep reading and comment ya guys! Tweeted me @Arethawr on twitter to comment or anything else! LOVE!<3

Senin, 04 Juli 2011

First Love part 6

Aku duduk termangu di taman, aku memainkan tanganku, lalu aku pun memejamkan mataku dan tiduran di kursi taman, aku membayangkannya... Dulu aku suka sekali menyanyi, ya aku menyanyi terus menerus, bahkan aku sempat menjadi juara di kompetisi internasional tetapi aku dibullying oleh anak2 perempuan di sekolah lamaku (waktu aku kelas 1-3) an itu menyebabkanku trauma untuk menyanyi lagi, tetapi anak laki2 baik padaku, mereka membelaku, terutama Rio, Chris, dan Albert, tapi aku lebih dibullying lgi, aku diancam agar tidak mengadu, aku pun memendamnya, Rio, Chris, dan Albert ingin mengadukannya tetapi aku melarang mereka, aku pun memutuskan homeschooling dari kelas 4-6, dan aku memulai mempelajari karate, berkat karate aku menjadi diri baru yg lebih kuat, bahkan sekarang aku telah sampai sabuk hitam, aku sekarang mulai berani, tapi aku masih takut untuk menyanyi, tetapi karena ada Rio, Chris, dan Albert aku mulai berani sedikit, apalagi Rio memberiku sebuah gelang jimat, semenjak ada gelang itu aku berani masuk sekolah dan asrama ini, bahkan aku sudah mulai berani menyanyi, tapi ditatap semua orang aku jadi takut menyanyi "kamu ngapain Mi?" suara Rio mengagetkanku, aku langsung menatap Rio "eh Rio" kataku sambil langsung berdiri "katanya mau latihan" kata Rio "enggg aku jadi gak bisa nyanyi" kataku pelan sambil menundukkan kepalaku "hey apakah kau mengingat hal dulu? LUPAKAN! kau kan sudah berubah! kau sudah lebih kuat kan?" kata Rio sambil menggoncangkan badanku, ia memegang daguku "liat aku!" pekik Rio, aku menangis, Rio pun menjadi keheranan "sudah, sudah aku gak bermaksud kok.." kata Rio pelan sambil memelukku, tanpa diketahui seorang pun Rani melihat kami dengan sebal, setelah aku puas nangis, aku dan Rio pun kembali ke kamar asramaku, di dalam sudah ada Rani dengan muka masam dan Nisa yg khawatir "kok matamu sembab? kamu gapapa?" tanya Nisa dengan khawatir "gapapa kok, yuk latihan" ajakku "gue mau ngomong sama lo" kata Rani sambil menarik tanganku keluar kamar "aduh apaan sih Ran?" tanyaku bingung "lo suka Rio ya?" tanya Rani dengan muka jutek "HA?" seruku kaget "ya ngga lah! Rio itu sahabat aku!" kataku, Rani pun tertegun "jangan-jangan kau suka...." kataku pelan "NGGA!" kata Rani sambil menutup mulutku, aku pun melepaskan tangan Rani "masa sih? mukamu merah tuh! hahaha" godaku, Rani pun langsung memegangi mukanya yg merona "hahaha ngaku aja Ran! tenang aja aku bisa jaga rahasia kok!" bujukku, Rani pun mengangguk pelan, aku langsung menepuk pundaknya "hahaha, that's okay Ran! yaudah yuk kita latihan nyanyi" kataku sambil menggandeng tangan Rani, di dalam Rio sudah memegang teks lagu dan nisa sedang memainkan hp nya "ngapain aja kalian? lama amat" protes Rio "hehehe maaf bos!" kataku sambil mengangkat tanganku "ya sudah ayo! coba nyanyikan lagu ini" kata Rio sambil memberikan selembar kertas kepadaku, Rani, dan Nisa "heal the world?" tanyaku "yeah, tapi bagian ini gak usah kalian nyanyiin, kalian nyanyinya perbaris aja, Nisa suaramu kan suara 2 jadi kamu suara 2, Rani suara 1 aja, Mia kamu bisa 3 suara itu kan? jadi kamu suara 3 aja" kata Rio, kami pun menyanyikan per bait (kecuali reff nya bareng2). Gak kerasa 1 minggu udah lewat, sudah saatnya Singing Competition, banyak anak yg berpartisipasi, aku pun mendaftar, disana ada sekitar 100 peserta-an mulai dari kelas 7-9, penontonnya pun murid kelas 7-9, aku agak gugup, tapi aku memegang gelang yg diberi Rio dan itu membuatku sedikit tenang, aku, Nisa dan Rani pun masuk ke belakang panggung, kami duduk menunggu, aku ingin cuci tangan, aku pun segera ke WC, di WC penuh dengan banyak kontsetan hingga berdesak2an, saat aku berhasil masuk, aku langsung mencuci tanganku, tiba2 mataku langsung membelalak, GELANG DARI RIO HILANG! bagaimana ini? tanpa gelang itu aku gak bisa nyanyi!

***********************************************************

Gimana guys? Sorry pendek ya dan maaf kalo jelek >< tolong comment ya or mention @Arethawr, thanks ;)<3

Sabtu, 02 Juli 2011

First Love part 5

Aku langsung duduk disamping Nisa dan Rani lagi, mereka menatapku "nyanyi? aku gak bisa nyanyi!" kata Rani "aku parno Mi!" tambah Nisa "aduuh kita tu harus buktiin ke Carmen dkk kalo kita itu bisa dan kita gak bakal mau kalah sama mereka!" kataku mantap, mereka menatapku dengan gelisah "ngg gimana kalo aku ikutan? suaraku kan lumayan" usul Rio "nggak Ri! ini urusan CEWEK!" kataku dengan menekankan kata 'cewek' "memangnya kapan sih Singing Competition itu?" tanya Nisa "minggu depan" timbrung Joe "baiklah kita akan berlatih mulai besok" tegasku sambil melanjutkan makan, Nisa dan Rani hanya bertatapan pasrah.

*Alvin POV*

Sesudah acara makan malam aku segera menemui Carmen "Carmen!" pekikku "eh Alvin, ada apa?" tanya Carmen sambil membalikkan badannya "plis batalin Singing Competition lo itu sama Mia" kataku dengan memohon "gak bisa dong! gak baik menelan ludah sendiri! memangnya kenapa?" tanya Carmen "anu tadi aku dengar mereka gak bisa nyanyi, kasihanilah mereka Men" kataku dengan terus membujuk agar Carmen membatalkan taruhannya dengan Mia "gak bisa vin! kamu suka sama Mia ya sampe2 nemuin aku cuma buat membatalkan taruhan ini?" kata Carmen sambil menggodaku "ngga kok! enak aja! aku cuma kasian!" kataku dengan muka yg memerah, masa sih aku suka sama Mia? ngga mungkin deh! "hahaha, ketauan tuh boongnya! mukamu merah!" kata Carmen sambil tertawa "tapi ingat vin, jangan mengulang kesalahan yg sama untuk yg kedua kalinya! aku gak mau itu terjadi! jadi dengan Singing Competition ini aku akan menguji Mia apa ia pantas untukmu atau tidak" kata Carmen bijak "tapi men.." kataku pelan "kamu gak mau kan hal yg sama terulang lagi? kamu udah ngerasain sakitnya kan? aku gak mau itu terjadi lagi!" kata Carmen sinis sambil meninggalkanku, aku hanya termangu dan mengingat hal itu lagi, hal yg tak akan pernah hilang dari pikiranku...

*Mia POV*

Hari sudah pagi, aku pun langsung bangun dan mandi, aku udah gak sabar pengen latihan dengan teman2 dan mengalahkan Carmen! aku harus bisa! "Mi, aku gak bisa nyanyi" keluh Rani diikuti anggukan Nisa "kalo belom nyoba gimana bisa? ayo dong semangat! kalian mau harga diri kalian diinjak-injak Carmen? ngga kan?" ujarku dengan berapi-api "iya sih..." kata Rani pelan "ayo dong semangat! kita minta diajari Rio aja yg lebih profesional" kataku sambil menuju Ruang Makan, ya kami juga diberi sarapan dong B) cuma kalo bangun kesiangan jatah sarapan kami hilang-_- setelah sarapan kami pun ke kelas, di kelas sudah banyak anak yg datang, aku pun duduk di kursiku, gak kerasa udah jam pulang sekolah, aku pun ingin ke kelas Rio tapi ternyata aku tugas piket hari ini, hari ini aku, Joe, Alvin, sama Kyra yg bertugas piket "aish pake piket lagi!" desahku kesal "udah sana kalo mau latihan! gue ijinin!" kata Joe yg ketua piket, aku pun langsung tersenyum "bener nih? makasi ya Joe!" kataku sambil memeluk Joe, Joe pun tersenyum, aku langsung mengambil tasku dan ke kelas 7C, kelas Rio, disana sudah ada Nisa sama Rani, ternyata di dalam kelas Rio dan Carmen lg ngobrol, aku pun kesal melihatnya "udah, kita latihan nyanyi sendiri aja!" ajakku sambil menarik tangan Nisa dan Rani, kami pun pergi ke kamar "bailah, Rani coba kamu menyanyikan lagu ini" pintaku, Rani pun menyanyikannya "oke sekarang Nisa" pintaku, selesai Nisa menyanyikan lagu itu aku pun terdiam "kenapa?" tanya Nisa khawatir, "suara kalian..." kataku pelan "apa?" tanya Rani dan Nisa "suara Rani suara 1 sedangkan suaramu Nis suara 2, aku bisa menyanyikan lagu ini dengan suara 3" kataku sambil menggenggam tangan Nisa "pasti ini akan menjadi bagus" kataku yakin "bukankah kau tak tau apa2 tentang menyanyi Mi sehingga kita harus bertanya pada Rio?" ujar Nisa, aku segera menutup mulutku "lupakan..." kataku sambil berlari keluar kamar "kau mau kemana?" tanya Nisa "mencari angin" kataku sambil terus berlari...

*********************************************************

Kemanakah Mia pergi? Ada apa dengan Mia? Tunggu next part ya guys ;) <3

First Love part 4

Tiba2 aku terbangun mendapati diriku di UKS, aku menengok ke sampingku, ternyata itu JOE! "hey kamu sudah bangun" kata Joe ramah sambil menutup buku "yea, ngg kok aku bisa disini ya?" tanyaku bingung "tadi kamu aku temuin pingsan di depan loker" katanya "oh" responku singkat, tiba2 perutku bunyi, aku pun memegangi perutku dan aku juga malu soalnya diliat Joe pas perutku bunyi-_- "lo laper?" tanya Joe, aku hanya menggeleng "gak usah boong deh" paksa Joe "iya deh, emang gue laper" ujarku jujur "kenapa gak makan di kantin aja?" tanya Joe "mahal2 smua! gue kan bukan orang kaya Joe" kataku sambil menunduk "yaudah, yuk gue traktir" ajak Joe sambil menarik tanganku, di sekolah masih ada beberapa anak, dan waktu liat aku sama Joe mereka bisik2-_- Joe pun menarikku untuk duduk di kursi kantin "mau makan apa?" tanya dia, aku hanya melongo, apalagi ada beberapa anak bisik2 bikin suasana gak enak-_- "gak usah deh" tolakku "daripada lo pingsan lagi gimana?" kata Joe "yaudah, tapi jangan disini deh" ujarku sambil berbisik "trus mau dimana?" tanya Joe "ahh gue tau" kataku sambil balik menarik tangan Joe-_- aku pun mengajak Joe ke kantin sekolah biasa, di sekolah biasa mulai sepi adanya sih beberapa kakak kelas main bola, aku pun segera ke kantin dan beli Mie Ayam, aku pun makan Mie Ayam sampai habis 3 mangkok :D (laper banget sih-_- yaa meskipun nanti di asrama dikasi makan siang ._.) "et dah, lu kurus2 makannya banyak juga ya" komentar Joe "ahh bodo, kalo gue laper sih gak peduli kanan kiri depan belakang" cerocosku enteng, Joe pun tertawa "gue bayarin ya" kata Joe "gak usah" kataku "kalo di kantin biasa mah gocek gue cukup" kataku sambil memegang tangan Joe "masa cewek sih yg bayar? udah gue aja" kata Joe sambil pergi membayar "Joe sama Alvin beda banget ya-_-" batinku dalam hati, sesudah makan aku pun berterima kasih sama Joe soalnya udah dibayarin-_- (wajib itu!) kami pun kearah yg berlawanan (karena asrama cewek sama cowok beda gedung juga-_-) aku pun ke kamar asramaku "LO KEMANA AJA?" pekik Rani, Nisa, RIo, Chris, dan Albert waktu aku sampe kamar "santai-_-" kataku dengan enteng "tau gak sih kita itu kan khawatir sama lo!" omel Rio sambil memegang pundakku dengan anggukan teman yg lain 'aduh... iya deh gue ceritain" kataku pasrah. aku pun menceritakan semuanya kepada mereka "by the way emang cowok boleh ya ke kamar cewek?" tanyaku kepada Rio, ALbert, dan Chris, mereka pun nyengir "hehehe lupa!" kata mereka "yaudah kita pergi dulu ya, take care!" kata Albert diikuti lambaian tangan Rio dan Chris "nih jatah makan siangmu" kata Nisa, aku pun membuka kotak yg terdapat nasi, ayam goreng, buncis, dan kerupuk "asik!" kataku sambil langsung memakannya dengan lahap "by the way kita gak ada pr kan?" tanyaku "iya" sahut mereka "oiya, Joe itu siapa sih? masa gue jalan bareng dia ke kantin banyak yg bisik2?" tanyaku "gak tau deh Mi" kata Nisa sambil tiduran "cek aja lewat ini" kata Rani sambil menunjukkan iPad-nya, Nisa dan aku pun mendekat ke Rani "mari kita klik... Joe... nama panjang Jonathan Calvin, umur 12 th, ayahnya sebagai direktur perusahaan lokomotif, ibunya pemilik rumah makan, dan termasuk sebagai 5 cowok paling keren di sekolah?!" kata Rani "ha?" ujarku dan Nisa "coba eh si Alvin!" usulku lagi "hmm... Alvin... nama panjang Alvin Jonathan Sindhunata, termasuk 5 cowok populer, ayahnya direktur beberapa perusahaan, ibunya pemilik saham, dan... WHAT?!" pekik Rani "kenapa?" tanyaku dan Nisa, aku dan Nisa melongo, ia mantan Young Asia Music Contest! itu adalah ajang pencari bakat terbesar seasia! sayang dia tidak menang, gak kerasa jam makan malam telah tiba, aku, Nisa dan Rani pun ke ruang makan (hanya untuk makan malam) kami pun mengantri mengambil makanan, setelah mengambil makanan kami pun duduk di meja yg sama dengan Rio, Chris, dan Albert. karena 1 meja harus 10 orang, aku pun bingung-_- tiba2 Joe gabung "hai" sapa Joe, aku, Nisa, Rani, Chris, Rio, dan Albert bengong ngeliatnya "gak boleh?" tanya Joe "ah boleh kok, ya kan?" ujarku sambil menyenggol Rani dan Nisa "iya iya" jawab mereka, RIo, Chris, dan Albert pun mengangguk "Joe! ngapain lo disitu?" tanya Alvin "udah, lo gabung aja! semeja kan mesti 10 orang!" kata Joe "ogah ah" kata Alvin, Joe pun segea narik  Alvin "udah!" kata Joe galak, tiba2 Carmen datang "Alvin? ngapain kamu disitu? aku ikut ya" kata Carmen "udah penuh" kata Rani sinis "suka2 gue! minggir lo bertiga!" usir Carmen "apa hak lo ngusir2 gue sama temen2 gue?" omelku sambil bangkit berdiri "lo tuh yg harus ngaca! gue anak pemilik asrama ini ya!" kata Carmen "oh so? gak ngaruh!" kataku sinis "nyolot banget sih lo!" omel Carmen "lo yg nyolot!" kataku kesal "fine, gue gak bakal ganggu lo dengan 1 syarat" kata Carmen "syarat apa?" tanyaku "Singing competition di sekolah! kalo gue menang, lo harus mau ngalah dan disuruh2 gue dan temen2 gue" tantang Carmen "ok, kalo gue menang, lo dan temen2 lo gak boleh ganggu kita lagi!" kataku "fine" kata Carmen sambil mengibaskan rambutnya dan meninggalkan kami

*********************************************************************************

Wew gimanakah kelanjutannya? Penasaran? Wait next part ya<3 comment please or mention me on twitter @Arethawr, thanks ;)

Kamis, 30 Juni 2011

First Love part 3

... Alvin Jonathan" kata Pak Anton "WHAT?!" pekikku dalam hati, aku bengong mendengarnya, kami pun keluar kelas dengan berpasangan biologi untuk meneliti tumbuhan-_- aku dan Alvin ke halaman belakang sekolah, aku membawa penggaris soalnya disuruh catet tinggi tanamannya berapa trus tanamannya namanya apa, minimal harus 10 tanaman-_- "woy!" panggil Alvin "nama gue bukan woy" kataku sewot "yaudah nama lo siapa?" tanya dia "Mia" kataku kesal "Mi, ini nih, tingginya 10 cm, tanaman cabe" kata Alvin, mataku membelalak dan aku ketawa kepingkal-pingkal, dia pun melotot "kok lo ketawa sih?" katanya sewot "itu tanaman cabe? HAHAHA" kataku sambil terus tertawa "iya! kalo bukan itu tanaman apa?" katanya balik bertanya "aduh katanya lo pinter, tapi kok gatau sih ini tanaman apa?" kataku dengan nada meremehkan "eh! jangan nyolot deh lu mentang-mentang pinter! gue bisa masuk sini karena bakat gue dan juga karena gue kaya!" kata Alvin kesal "hahaha, ini tanaman taoge tau!" kataku sambil menahan tawa "iya apa?" tanya Alvin bingung "iya! nih ciri2nya" kataku sambil memberitahukan ciri2nya ke Alvin, Alvin pun mangut2 (gatau ngerti apa kaga-_-) setelah berhasil mendapatkan 10 tanaman, kami pun balik ke kelas dan menyerahkan tugas kami ke Pak Anton, setelah pelajaran biologi kemudian pelajaran fisika, setelah itu istirahat. Aku, Rani, dan Nisa pun ke kantin untuk jajan, ternyata gak ada kantin! Adanya cafe! aku dan Nisa pun melongo "ayo makan" ajak Rani, ya Rani anak orang kaya sedangkan aku dan Nisa nggak, makanan disitu harganya 20.000 keatas! Gila bener2! "umm anu Ran.." kata Nisa pelan sambil menyenggolku "kita gak laper" kataku cepat "oh, oke, aku duluan ya" kata Rani sambil meninggalkan kami "aduh, padahal aku laper Mi!" keluh Nisa "sama! tapi kan gak enak juga sih minta traktir Rani" kataku sambil menghela napas panjang, kami pun duduk di taman menghirup udara segar, rambutku dan Nisa diterpa angin sepoi-sepoi, kami melihat keluar gedung, tampak anak2 gedung biasa jajan "duhh padahal aku pengen beli mie ayam di kantin biasa" keluhku "aku maunya bakso" kata Nisa, bel pun berbunyi, kami kembali masuk kelas, gak kerasa udah jam pulang sekolah, kami pun harus kembali ke asrama, tapi hari itu gerbang sekolah dibuka hingga pukul 3 bagi anak2 yg ingin mengisi lokernya dengan barangnya, aku pun memasukkan iPad dari sekolah, buku tulis, dan kotak pensil ke dalam tasku "Ayo Mi!" panggil Nisa dan Rani "aduhh sebentar ya! kalau kalian mau duluan, duluan aja" kataku yg masih memasukkan barang2ku "yasudah, kami duluan ya" kata Rani dan Nisa, mereka pun meninggalkanku, aku pun berjalan keluar kelas dan menuju lokerku untuk menguncinya, ketika aku menutup lokerku tiba2 kepalaku pusing sekali dan... sekelilingku gelap

*********************************************************************************

What happened with Mia? Just waiting ya guys ;)

Rabu, 29 Juni 2011

First Love part 2

Ternyata cowok yg kutabrak itu cowok nyebelin yg kemaren ketemu di kantin! Kalo gak salah namanya Alvin! Aku pun langsung berdiri "sial banget sih gue" batinku dalam hati "elaah ketemu ini cewek lagi" batin Alvin dalam hati, aku pun langsung pergi menemui Rani dan Nisa yg ngeliatin doang-_- "tega ya lu pada! liat temennya jatoh cuma diliatin!" omelku kesal "hahaha, salah sendiri hari pertama sekolah bangun udah kesiangan!" kata Rani diikutin tawa Nisa, aku cuma bisa mendengus kesal, aku, Nisa, dan Rani pun ke lapangan untuk melihat pembagian kelas, disana udah ada Rio, Chris, sama Albert. "hey!" sapaku dan tiba2... "BRUK" aku jatoh lagi! (sial kali ya-_-) dan aku menimpa cowok yg kemaren kutemuin di kantin! tapi bukan Alvin, temennya, si Joe "aduuh" keluhku kesal "eh maaf ya" katanya "iya gapapa" kataku sambil bangkit berdiri, tiba2 ada guru lewat gituh, aku dan yg lain pun berbaris rapi "anak-anak nama saya Bu Susan, saya adalah kepala sekolah disini, sekolah kita memiliki 2 gedung, gedung sebelah kanan untuk anak yg 'pintar' dan gedung sebelah kiri untuk anak yg 'kurang pintar' selama pelajaran, murid2 dari kedua gedung tersebut DILARANG bertemu atau pun KELUAR dari gedung masing2, setelah kegiatan belajar selesai, maka pintu gerbang akan ditutup, mengenai peraturan tata tertib sekolah nanti akan dijelaskan oleh wali kelas masing-masing, kalau ingin melihat kalian masuk gedung yg mana silahkan liat di papan pengumuman, sekian terima kasih!" kata Bu Susan "cepet amat ngomongnya" bisikku ke Nisa yg disamping kananku "iya, mukanya juga galak" tambah Nisa, aku, Rani, dan Nisa pun melihat di papan pengumuman, ternyata kami masuk kelas 7A dan di gedung untuk anak pintar, teman2ku yg cowok ga masuk kecuali Rio, dia masuk di gedung yg sama denganku dkk tapi beda kelas, dia 7C, aku, Nisa, dan Rani pun ke kelas, di kelas kami KEREN BGT! udah ber-ac, trus tuh mejanya sndiri2, dan ruangannya kedap suara! "keren yah kelasnya" bisik Nisa "iya" kataku dan Rani, kami pun duduk di tengah2 dan sejejer bertiga XD, tiba2 ada 2 cowok yg masuk, dan itu adalah ALVIN & JOE! "aduuh sial amat yak ketemu tu 2 orang lagi" batinku sambil meremas rokku, seorang guru pun masuk "anak-anak perkenalkan nama saya Pak Antony, panggil saya Pak Anton, saya adalah guru ipa dan biologi sekaligus wali kelas kalian, isaya akan membagikan map ini dan di dalamnya ada jadwal pelajaran dll" kata Pak Anton sambil membagikan sebuah map, aku pun langsung membuka ketika mendapatkannya, di dalam ada jadwal pelajaran, jadwal seragam yg harus dipakai-_-, tata tertib sekolah, dan kunci loker "kunci loker itu adalah untuk meletakkan barang2 kalian. sekarang ke loker kalian dan ambil buku biologi yg di dalam sana" kata pak Anton, semua murid pun langsung keluar kelas, aku mendapat loker nomor 10 (ada 30 siswa 1 kelas), loker nomor 11 Nisa dan 12 Rani, ketika aku buka loker aku kaget ternyata loker nomor 9 punya Alvin! Alvin pun juga kayanya kaget liat loker kita sebelahan-_- di dalam ada baju seragam, baju olah raga, dan tempat yg agak lowong, aku bermaksud ingin mengisinya dengan barang2 favoritku setelah jam belajar usai,  aku pun meletakkan tasku di dalam dan mengambil buku tulis serta kotak pensil dan kembali masuk ke kelas "nah anak2, karena kita kelas khusus kita belajar menggunakan ini" kata Pak Anton sambil menunjukkan iPad, kami pun dibagikan iPad satu-satu "baiklah, bapak akan memberikan tugas meneliti untuk kalian..." kata Pak Anton "Annisa Nabilah dengan Jonathan Calvin" "Maharani Putri dengan Lucas Saputra" dan blablablabla sampai namaku "Melissa Intan Andhini dengan..."

***************************************************************

Wah Mia sama siapa ya? hmm pengen tau? tunggu yak ;D

Sabtu, 25 Juni 2011

First Love part 1

Malam ini langit begitu gelap tapi banyak bintang yg menghiasi hingga terlihat terang, malam ini begitu dingin, udara berhembus kencang, indah sekali pemandangannya... "Mia!" panggil Mama, tiba2 Mama ada dibelakangku "eh mama bikin aku kaget aja" kataku sambil membalikkan badan "tidurlah, besok hari besarmu!" kata Mama, aku mengangguk, aku besok akan masuk asrama karena Papa dan mama sudah bercerai, Mama ingin membawaku tapi Papa juga ingin membawaku, jadi aku lebih memilih masuk asrama, padahal aku ingin sama Mama, tapi Papa keras kepala

*pagi*

Aku diantar Mama ke Asrama, ya Asrama Pangaluhur, dan aku bersekolah di SMP Pangaluhur juga "MIA!" panggil Rio, Chris, dan Albert "hey! Kalian disini juga?" tanyaku "iya, kami juga masuk asrama ini" kata Chris, aku pun mengangguk "oo" kataku "ayo masuk" ajak Rio sambil menggandeng tanganku, aku pun mengikutinya, kami pun berkumpul, ternyata tiap kamar asrama 3 orang, aku pun bingung soalnya aku gak punya temen cewek, aku pun masuk kamarku, di dalam sudah ada 2 cewek "hai kamu Mia ya?" tanya seorang "iya, kamu?" tanyaku "aku nisa, dia rani" katanya, aku pun tersenyum kepada mereka, hari itu kami hari free dan kami bebas mau berkeliling atau ngapain aja di kamar, aku pun mengajak Rani dan Nisa bertemu Rio, Chris, sama Albert "WOI!" pekikku kepada Chris, Albert, sama Rio, mereka pun menoleh "hei Mi" kata mereka sambil menghampiriku "nih kenalin temen sekamar gue, Nisa sama Rani, sekarang kita ber enem sahabatan ya" kataku, Nisa dan Rani pun bersalaman "oke, kita ber enam sekarang sahabatan!" kata Rio, kami pun ngobrol-ngobrol di kantin, aku pun jalan bareng Nisa mau beli kentang ehh tiba2 ada yg nabrak Nisa sampai jatuh "woi! jalan pake mata dong!" omelku kesal "eh temen lo itu yg jalan harus pake mata bego!" kata cowok itu ketus "udah gak usah ditanggepin" kata seorang cowok berkacamata, mereka pun meninggalkanku "dasar cowok bejat!" dengusku, aku pun mengangkat Nisa "apa lo bilang?" tiba2 cowok itu balik lagi "BEJAT! PUAS LO?" pekik gue, cowok itu pengen nampar gue tapi tangannya dipegang Rio "main kasar lo sama cewek!" kata Rio "SUKA2 GUE BACOT!" hardik laki2 itu marah "udah Alvin! gak enak diliat orang" kata temannya yg berkacamata "iya Alvin, bener apa kata Joe, udah cewek kaya gitu biarin aja" kata seorang cewek "Carmen?" kata cowo yg bernama Alvin "udah cabut yuk Vin" ajak Joe sambil menarik Alvin, aku pun menggandeng Nisa "udah biarin aja Nis" kataku diiringi anggukan Rio "iya Mi, makasih ya" kata Nisa, aku pun tersenyum.

*pagi hari*

"Ayo Mi, Nis" ajak Rani "iya, iya bentar" kataku sambil memakai sepatu "kami tunggu diluar ya" kata Rani dan Nisa "ehh tunggu" kataku sambil mengejar mereka, aku lupa mengikat tali sepatuku, dan otomatis aku... "BRUKKK" aku terjatuh! "Aduh..." kataku, aku pun menoleh dan... "LO?!" pekikku, ia pun juga berkata hal yg sama "LO?!"

******************************

Hmmm siapakah dia? What do you think? Better or worst? :/ comment please <3 or mention me @Arethawr ;)

Daisypath Happy Birthday tickers

Daisypath Happy Birthday tickers
Free Heart Bow Arrow Cursors at www.totallyfreecursors.com