Welcome to my blog!

Senin, 22 Agustus 2011

Andre

Anjani hanya menatap pekat kotak itu, pertama ia bingung lalu ingat kemudian menitikkan air mata, ya, kotak itu hanya sebuah kenangan hampa, Andre, sosok yg berhasil meluluhkan hati Anjani, Anjani ingat betul pertama kali mereka bertemu… “Eh kalo jalan pake mata dong!” omel Anjani kesal, ia hanya cengar-cengir “lo kali yg harus pake mata! Dasar kacamata kuda!” ujar laki-laki itu “eh sialan lo!” kata Anjani sambil membereskan bukunya yg jatuh, Anjani pun membenarkan kacamatanya “sialan banget tuh bocah! Ngatain gue kacamata kuda! Kacamata bagus gini juga! Dasar pendek!” omel Anjani dalam hati “yaampun! Gue telat masuk kelas!” ujar Anjani yg sembari menatap jam tangannya, Anjani segera berlari ke kelasnya, ya sekarang ia murid kelas 10 SMA Mutiara Bangsa “maaf bu, saya telat” ujar Anjani yg tergopoh-gopoh, bu guru hanya tersenyum manis “taka pa nak, silahkan duduk di tempat yg kau sukai” kata bu guru, Anjani pun tersenyum melesungkan pipinya dan mencari tempat duduk yg kosong dan hanya satu tempat yg tersisa, disamping seorang cowo yg mendengarkan lagu di pojok belakang “huh gak ada pilihan lain!” batin Anjani yg mendengus kesal, ia pun duduk di samping cowok itu “ehh kacamata kuda!” ujar cowok itu, Anjani langsung terkejut dan berteriak “ehh pendek!” bu guru pun menatap mereka dan berkata “jangan berisik saat sedang belajar” kata bu guru lembut, Anjani pun terdiam dan menatap sinis laki-laki itu, rasanya Anjani ingin memukulnya! Saatnya istirahat! Yeah, Anjani pun segera memakan bekalnya, saat ingin menyantapnya, laki-laki itu tidak sengaja menjatuhkan bekal Anjani “ops, maaf” katanya enteng, Anjani menjadi kesal dan berteriak “NYEBELIN BANGET SIH LO!” ujar Anjani sambil berlari keluar kelas, Anjani menangis di WC perempuan, ia duduk dilantai dan menangis, rasanya hari pertamanya masuk sekolah menyedihkan, tiba-tiba ada seseorang yg memberikannya tissue, Anjani menoleh, ia menatap laki-laki itu, Anjani menerima tissuenya dengan kasar “sorry tentang semua hal” katanya dengan tulus, Anjani menatap mata laki-laki itu dan tersenyum “yaudah tapi lain kali gausah diulangin lagi” kata Anjani, laki-laki itu pun mengulurkan tangannya, Anjani meraih tangannya dan berdiri “nama gue Andre, lo?” kata laki-laki itu yg bernama Andre “Anjani” kata Anjani, mereka pun menjadi akrab, lambat laun Anjani merasakan sesuatu, apakah itu cinta? Mungkinkah? Mungkinkah Anjani menyukai Andre? Anjani tidak tahu, ia hanya mengikutinya seperti arus air “Anjani! Lo suka Andre kan?” suara Chilla mengagetkannya “hah? Nggaklah! Just friends!” kata Anjani santai “mata lo gabisa bohongin gue! Gue sahabat lo jadi pasti gue tau!” kata Chilla, Anjani terdiam “kayanya Andre juga suka sama lo kok” celetuk Cynthia, Anjani tetap tidak bergeming “TEMBAK DIA!” ujar Cynthia dan Chilla bersamaan “apaan sih lo berdua! Aneh-aneh aja!” kata Anjani sambil bangkit dari bangkunya, ia tidak sengaja melihat Andre yg menatapnya, Andre terus menatapnya, Anjani langsung mengalihkan pandangannya dan kembali duduk “oke kalo lo gamau nembak dia! Kita bakal introgasi dia!” kata Chilla mantap “ehh!” ujar Anjani sambil menarik tangan Chilla tapi Chilla dan Cynthia sudah berlari duluan, Anjani hanya menggelengkan kepalanya, Chilla dan Cynthia selalu mengintrogasi Andre, itu membuat Anjani tidak enak hati, Anjani hanya membiarkan sahabatnya itu berlaku sesuai tingkah mereka. Kini sudah kenaikan ke kelas 11 dan Andre tetap tidak menembak Anjani, Anjani merasa sedih tapi ia tidak tahu mengapa, Ia juga tak ingin sahabatnya tahu, Anjani hanya merasa ada yg sakit di hatinya dan itu membuatnya sedih, kini Anjani telah kelas 11 dan tidak sekelas dengan Andre, tetapi Anjani tetap berkomunikasi dengan Andre lewat bbm, hanya tak sesering dulu sewaktu mereka kelas 10, dan Anjani baru menyadari kalo dia mencintai Andre, cintanya telah berubah menjadi rasa sayang yg amat mendalam, Anjani pernah mendengar kalau Andre menyukai Rita, jujur Anjani kesal dan cemburu, apalagi Rita sekelas dengan Andre tetapi ia berusaha biasa saja dan malah meledeki Andre, sekarang Anjani telah kelas 12 dan ia tetap tidak sekelas dengan Andre, ia makin cemburu dan menyadari perasaannya karena Rita sekelas lagi dengan Andre, tetapi apa yg bisa dilakukan Anjani? Apakah benar Andre pernah mencintai Anjani? Tetapi mengapa Andre tidak menembak Anjani? Kalau memang Andre benar mencintai Anjani, Anjani ingin memutar kembali waktu, ia ingin mengenang masa-masa itu, Anjani kerap kali meneteskan air matanya untuk Andre tetapi apakah Andre tahu? Dan apakah Andre juga memikirkan Anjani? Anjani merasa tidak, sakit sekali hati Anjani, tapi apa yg bisa ia perbuat? Ia hanya bisa menatap dan mertapi Andre, Anjani selalu berusaha move on, tetapi tidak bisa, dipikirannya hanya ada Andre dan itu sangat melukai dan membuat Anjani gila, gila karena Andre! Sekarang tiba saatnya kelulusan, Anjani menatap Andre yg bersenda gurau dengan temannya, Anjani hanya menatap lemah Andre “ini saat kelulusan, kalau ia pernah mencintaiku kenapa ia tidak jujur sekarang? Dan kalau ia masih mencintaiku kenapa tak menyatakan perasaannya kepadaku sekarang?” itulah yg dipikirkan Anjani, saat Anjani ingin memasuki sebuah fakultas, Andre datang dengan seorang perempuan, Anjani merasa jantungnya copot, tapi ia berusaha tegar “Anjani, gue tau lo suka sama gue dan maaf gue udah punya pacar” kata Andre sambil merangkul pacarnya, pacarnya tersenyum, Anjani tersenyum pahit “kegeeran lo! Itu mah gossip kali! Bawa santai aja! Btw selamat ya! Longlast and peje ditunggu!” kata Anjani sambil menepuk pelan bahu Andre “gue gak kuliah disini” kata Andre, Anjani terdiam “oh yaudah gapapa” kata Anjani berusaha tegar “gue, bakal pindah ke luar negeri” kata Andre lagi “NYUT!” hati Anjani seakan sudah seperti puing-puing bangunan yg gak berguna, Anjani tetap berusaha membendung air matanya yg akan menetes “ini buat lo” kata Andre sambil memberikan sebuah kotak “apa ini?” Tanya Anjani “berjanjilah lo bukanya di rumah” kata Andre, Anjani mengangguk “yaudah gue mau pergi dulu ya, bye!” kata Andre, “tes” air mata Anjani jatuh, Anjani berlari sekencang mungkin, dan tanpa ia tahu, Andre menatapnya “apakah gak terlalu kejam?” kata cewek yg bersamanya “gak, kalau ia tahu yg sebenarnya, ia malah akan semakin terluka” kata Andre sambil menahan air matanya, setelah puas menangis, dengan lunglai Anjani kembali ke rumahnya dan berusaha tidak ada apa pun yg terjadi, ia masuk kamarnya dan membuka kotak tersebut, ternyata… berisi sebuah buku dan rekaman video, Anjani membuka tiap lembar buku tersebut, Anjani menitikkan air matanya, lalu ia memutar rekaman vdeo itu, mengalun sebuah suara gitar dan nyanyian yg dinyanyikan Andre, yaitu lagu untuk Anjani yg ada sepenggal lirik “maafkanlah aku kasih, aku tak ingin melukaimu, aku hanya ingin kau bahagia” Anjani tak kuat lagi, ia menangis dengan keras, sekeras mungkin, ia menelpon Andre dan Andre tidak menjawab, ternyata Andre mencintai Anjani sepenuh hati tetapi Andre mengidap penyakit keras, semacam kelainan yg menyebabkan sebuah tumor di tulang punggungnya, ia tak berani bercerita kepada Anjani karena takut Anjani khawatir, ia ingin menanggungnya sendirian, ia pergi ke luar negeri untuk opersi dan kalau operasinya berhasil, ia akan memulai hidup baru dengan keluarganya, dan perempuan yg ia bilang pacarnya itu adalah adik sepupunya yg diminta menyamar sebagai pacarnya, dalam rekaman itu, Andre mengakui perasaannya kepada Anjani dan menceritakan semuanya, Anjani menangis, Andre… Anjani gak akan melupakannya… Kini Anjani telah berkeluarga dengan orang lain, ketika ia membuka sebuah kotak coklat, ia teringat Andre, ia tidak mengetahui dimana Andre sekarang tapi ada satu hal yg pasti yg Anjani ketahui, Andre tetap dalam memori dan hati Anjani, selamanya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daisypath Happy Birthday tickers

Daisypath Happy Birthday tickers
Free Heart Bow Arrow Cursors at www.totallyfreecursors.com